Tumiqq, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan agar masyarakat diberikan voucher komunikasi gratis. Hal ini dilakukan untuk mencegah masyarakat mudik, sehingga masyarakat bisa mudik via telepon genggam dengan mudah.
"Jadi mudik ini agar tidak tatap muka bisa saja dikasih voucher komunikasi. Jadi masyarakat mungkin bisa melakukan video call dengan mudah dan gratis dengan kampung halamannya," kata Ketua Umum MTI Agus Taufik Mulyono, dalam diskusi online, Selasa (14/4/2020).
Kemudian Agus juga meminta pemerintah segera mempercepat program bantuan langsung tunai yang telah dicanangkan. Hal ini agar masyarakat yang sudah tak mampu hidup di Jakarta bisa bertahan tanpa harus pulang kampung.
"Lalu yang nggak mampu hidup di Jakarta ini, pemerintah harus segera memberikan BLT secepatnya," kata Agus.
Pasalnya, menurut Agus salah satu golongan yang rawan untuk mudik adalah masyarakat perantau yang sudah tak bisa lagi mendapatkan pendapatan di Jakarta. Sementara itu, hidup di Jakarta biayanya mahal.
"Jadi karena mereka kesulitan nggak punya pendapat, lebih baik mereka mudik. Golongan ini yang sulit dicegah mudik," jelas Agus.
"Lalu yang nggak mampu hidup di Jakarta ini, pemerintah harus segera memberikan BLT secepatnya," kata Agus.
Pasalnya, menurut Agus salah satu golongan yang rawan untuk mudik adalah masyarakat perantau yang sudah tak bisa lagi mendapatkan pendapatan di Jakarta. Sementara itu, hidup di Jakarta biayanya mahal.
"Jadi karena mereka kesulitan nggak punya pendapat, lebih baik mereka mudik. Golongan ini yang sulit dicegah mudik," jelas Agus.
Baca juga:
4 Fenomena Menakjubkan yang Pernah Terjadi di Bumi dan Antariksa |
Agus juga memprediksi akan ada potensi penyewaan kendaraan pribadi untuk mudik di tengah virus Corona. Terlebih lagi angkutan umum sudah dibatasi operasinya.
Dia mengatakan bahwa penyewaan ini akan sulit terkendali, karena kendaraan pribadi bukan angkutan umum. Terlebih lagi tanpa adanya larangan mudik.
"Untuk cegah mudik, angkutan umum dibatasi operasinya. Kalau dibatasi maka kami melihat ini ada potensi penyewaan kendaraan pribadi untuk mudik, dan bahkan disewakan tanpa kendali," kata Agus.
Maka itu, Agus juga mengusulkan bahwa sebaiknya untuk beberapa saat SPBU tidak melayani kendaraan pribadi dan kendaraan dinas.
"Kami usulkan SPBU tidak melayani kendaraan pribadi dan dinas," kata Agus.