Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat pekan (20/3/2020) kemarin berada di level Rp 16.300 per dolar.Tumiqq - Kepala Studi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada dini minggu ini hendak tidak berdaya lagi melawan dolar AS.
Bagi pengamatannya, rupiah mungkin dapat tertekan lagi hari ini menjajaki sentimen negatif yang membayangi pergerakan peninggalan berisiko pagi ini semacam indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei serta Kospi yang bergerak negatif dan sebagian mata yang Asia yang melemah terhadap dollar AS.
Selan itu, kekhawatiran terhadap kenaikan penyebaran virus corona ditambah dengan stimulus pemerintah AS senilai 1, 3- 2 triliun dolar AS yang belum menggapai kata setuju dengan senat AS, jadi pemicu sentimen negatif tersebut.
Terlebih ditambah, World Health Organization masih terus memberi tahu kenaikan permasalahan penularan wabah Corona di dunia dengan Lenin dari 294 ribu positif.
" Rupiah hari ini masih berpotensi buat naik mendekati tingkat paling tinggi Minggu kemudian di Rp 16. 850 dengan kemampuan support di kisaran Rp 15. 900," kata Aris dalam studi hariannya, Senin( 23/ 3/ 2020).
Bersumber pada informasi Bloomberg pergerakan rupiah pada Jumat minggu( 20/ 3/ 2020) kemarin terletak di tingkat Rp 16. 300 per dolar. Tingkat itu melemah dibandingkan pergerakan tadinya pada Kamis( 19/ 3/ 2020) di tingkat Rp 15. 960 per dolar AS.
Sedangkan, bersumber pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat Minggu kemarin terletak di tingkat Rp 16. 217 per dolar AS. Posisi itu melemah dibanding pada Kamis tadinya yang di tingkat Rp 15. 712 per dolar AS.
